Berwisata laut, jangan hanya terpatok pada serunya bermain di pantai atau menikmati pemandangan tanpa batas di atas kapal. Anda harus mencoba menyelam. Mengeksplor keindahan alam bawah laut pasti lebih seru.
Di bawah sana, bahkan bisa menemukan dunia baru. Seperti Nadine Chandrawinata, mantam Puteri Indonesia 2005, dari awal pertama menyelam, kini ia benar-benar jatuh cinta dengan alam bawah laut. Bisa di katakana hari-harinya bahkan dihabiskan untuk mengagumi keunikan biota laut. Ia menyelam dari satu lau ke laut yang lain.
Salah satu spot menyelam yang harus dicoba, adalah di Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Wilayah perbatasan Indonesia dengan Filipina itu menyimpan kekayaan alam bawah laut yang menanti untuk dieksplorasi.
Salah satu pulaunya, Mahengetang, memiliki gunung api aktif di bawah laut yang sangat menarik. Menyaksikan gelembung-gelembung yang muncul dari gunung api di bawah laut, tentunya salah satu hal yang bisa menjadi alasan Anda untuk menyelam.
Berbeda dengan tempat lain, titik keluarnya gelembung-gelembung itu memang agak berjauhan, tetapi tekanannya cukup kuat sehingga terasa sangat lebat. "Di Manado, pernah juga saya temukan, tapi tidak seperti ini. Tidak sebesar dan seluas ini. Gelembungnya menggoda sekali untuk disentuh, seperti sauna dengan hawa panas yang pas. Saya sangat tergoda untuk berenang di antara gelembung-gelembung itu," komentar Nadine yang menyelam bersama Wakil Bupati Kepulauan Sangihe Tahuna, Bp. Yabes E. Gaghana, dan ayahnya, Andy Chandrawinata.
Masyarakat sekitar menyebut gunung api bawah laut tersebut dengan nama Banua Wuhu. Ketinggian dari puncak gunung ke permukaan sekitar 2 ribu meter, sedangkan dari ujung ke pinggang gunung sekitar 3 ribu meter. Suhu air di sana, rata-rata 37 derajat celcius, ini seperti Anda berada di sauna. Sangat menarik untuk bermain-main, seperti ikan-ikan kecil yang senang berenang di antara gelembung-gelembung.
Seakan tidak puas menjelajah di siang hari, Nadine melanjutkan tantangan night diving. Koral yang ada di bawah laut justru tampak lebih menyala dengan warna-warni yang indah. "Awalnya tidak berharap apa-apa karena hanya menemukan hamparan pasir, apalagi cahaya senter kami cuma sedikit. Yang mengejutkan, setelah pasir itu, tiba-tiba ada padang koral jari, banyak sekali dan konfigurasinya luar biasa dan berwarna-warni," ungkap Nadine.
Ia bahkan menemukan salah satu ikan unik yang selalu ia cari setiap menyelam. "Saya menamakan itu cemong, karena mukanya berantakan, seperti ikan yang disemprot cat. Dia memang suka mengotori badan sendiri, sembunyi di balik karang sambil matanya waspada apakah kondisi aman. Detik-detik menunggu dia muncul, itu yang saya cari," kata wanita cantik ini penuh antusias.
Bahkan, Nadine dan tim menyelamnya sempat melihat jenis dugong atau ikan duyung, mamalia langka yang menjadi objek buruan fotografer maupun penyelam. "Memang masyarakat setempat juga sering melihat dugong," ujar Nadine.
Bahkan, Nadine dan tim menyelamnya sempat melihat jenis dugong atau ikan duyung, mamalia langka yang menjadi objek buruan fotografer maupun penyelam. "Memang masyarakat setempat juga sering melihat dugong," ujar Nadine.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar